9 Maret 2025 - Ps. Marulitua LG

Matius 16:13-20

Konsep Gereja dari masa ke masa:

Perjanjian Lama Perjanjian Baru
Fisik bangunan Tubuh manusia (1 Korintus 6:19-20)
Tidak dinamis karena dalam satu lokasi Dinamis karena terus bergerak (Matius 28:19-20)
Liturgis/Aturan Baku Demonstrasi karunia rohani
Tidak mengalami transformasi Mengalami transformasi (perubahan bentuk, sifat atau fungsi)

Ketika Roh Kudus turun kepada setiap orang percaya, maka bentuk dari gereja mengalami perbedaan.

Ada tiga pemahaman tentang hidup:

  1. Bios, akar kata biologi
    Kata yang menjelaskan tentang kehidupan fisik terkait dengan tubuh manusia, Lukas 8:14.
  2. Psuche-akar kata psychology
    Kata yang merujuk kepada nyawa, bentuk kehidupan emosi, kehendak dan pikiran (kehidupan jiwa), Matius 6:25.
  3. Zoe, kehidupan abadi Allah
    Merujuk kepada kehidupan kekal yang Allah berikan. Gereja memiliki sifat kehidupan yang demikian karena pintu alam maut tidak dapat menguasainya, Yohanes 1:4.

Gereja menjadi hidup karena: Roh Allah/Kehidupan Allah sendiri ada di dalam gereja (Zoe = Yunani), 1 Yohanes 1:1-2.

Fondasi gereja yang hidup adalah (Kisah Para Rasul 1-2):

  1. Membangun Pribadi yang Dinamis.
    Kuasa menjadi saksi (Kisah Para Rasul 1:8)
  2. Pusat Mobilisasi Doa
    Doa seharusnya menjadi fondasi kehidupan gereja (Kisah Para Rasul 2:42, Matius 21:13)
  3. Tempat Pemulihan Bagi Kehidupan
    Pemulihan atas semua aspek hidup kita, baik emosi maupun kerohanian kita (kesembuhan atas jiwa dan tubuh kita), Matius 21:14
  4. Tempat  Membangun Kehidupan Sosial
    Kisah Para Rasul 2:45, Matius 22:39

Gereja yang hidup harus berani membuka diri terhadap permasalahan sosial, dalam masyarakat untuk menangani isu-isu tenaga kerja, kemiskinan, gizi buruk dan lain-lain.